Jumat, 07 Desember 2012

Dua Jam Kehidupan #01

"Kamu besok jadi ke Jakarta?"
"Jadi.. Jadi mau bareng?"
"Klo boleh sih"
"Siang ke sore ya? Aku ada acara dulu di Atmosphere jam 11 siang"
"Boleh.. Ntar kasih tau aja janjian dimananya, ntar saya kesana"
"Jam 1an. Ketemu di Pasteur?"
"Okei.. Saya tunggu di pom bensin deket Gereja Pasteur aja"
"Iya okei"

Seperti hari Minggu siang biasanya, jalan Pasteur selalu dipadati oleh kendaraan-kendaraan berplat-B yang akan pulang kembali ke Jakarta. Asap kebul dari kenalpot, suara lantang klakson kendaraan yang saling bersautan, dan sengatan terik matahari siang membuat kegiatan menunggu dipinggir jalan Pasteur sangatlah tidak nyaman.

"Saya sudah di Pasteur ya Nya." berharap BBM saya segera di baca dan dibalas: "On the way, tunggu bentar Jaay". Namun nyatanya tidak, sudah lebih dari sepuluh menit BBM yang saya kirim tidak juga dibaca olehnya. 

Terkadang kita sering mengeluh terhadap waktu yang berjalan begitu cepat. Apalagi ketika kita sedang dihadapkan dengan aktivitas, tanggungjawab, dan profesionalisme pekerjaan. Tetapi saya yakin, tidak ada seseorang pun yang menginginkan waktu berjalan sangat lambat ketika sedang menunggu.

Walaupun saya paling tidak suka menunggu, tetapi saya sadar dan tahu diri akan posisi saya sebagai seseorang yang membutuhkan tumpangan. Jadi saya mulai berusaha untuk  tidak mengeluh dan tetap 'biasa-biasa saja' dalam menjalani kegiatan maha bosan benama menunggu.

Lima belas menit sudah berlalu, dan ketika saya sedang menghabiskan waktu dengan melihat kicauan-kicauan orang di twitter, tiba-tiba ada pesan masuk ke BBM saya
"Maaf... Aku masih di Atmosphere Jay. Mungkin baru selesai jam 3an. Gpp?" 
"Gpp kok Nya. Saya tungguin di KFC BTC aja yaa.. Kebetulan saya belum makan" Jawab saya berusaha sabar. Dua jam lagi!? Ah biarlah, setidaknya sudah ada kepastian.


dilanjutin ntar~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar